Memahami Fotografi Arsitektur
Fotografi dan arsitektur, dua hal yang berhubungan erat. Demikianlah fotografi arsitektur mengabadikan subyek-subyek arsitektur dalam bungkus estetika fotografi. Tak hanya menonjolkan subyek arsitektural, tapi juga mengindahkan kaidah-kaidah fotografi.
Hal terpenting dalam fotografi arsitektur, dan cabang-cabang fotografi lainnya, adalah cahaya. Cahaya bisa menampilkan wujud dan bentuk, yang bermuara pada visualisasi dimensi. Cahaya melahirkan bayangan, yang jangan dihilangkan, melainkan dimainkan dengan cantik. Permainan bayangan niscaya tak kalah ampuh untuk juga menampilkan wujud, bentuk dan dimensi.
Panjang pendek bayangan dan keras lembut cahaya memegang peranan penting dalam pencahayaan fotografi arsitektur. Kerap kali ada kendala beda kontras tinggi, semisal dalam foto interior, yang bisa diatasi dengan pemahaman mumpuni tentang pencahayaan. Demikian pula dengan karakter material bangunan dan interior, yang bisa tampil baik dengan pemahaman pencahayaan yang baik pula.
Tanpa pemahaman baik tentang pencahayaan, fotografi arsitektur hanya berupa foto dokumentasi biasa yang kebetulan bersubyek karya arsitektur.
Selain kaidah-kaidah pencahayaan, fotografi arsitektur patut menempatkan komposisi fotografi pada posisi penting. Elemen-elemen titik, garis, bentuk dan wujud dalam karya arsitektur mudah diramu jadi sajian komposisi yang sedap dipandang. Komposisi berhadapan dengan persepsi, dan persepsi berdiri di atas imajinasi. Demikianlah fotografi arsitektur berdiri kokoh di atas pemahaman estetika visual.
Karya arsitektur mudah dijumpai dan merupakan hal menyenangkan untuk mengabadikannya dalam karya foto. Lagipula, fotografi arsitektur tak hanya bersubyek bangunan, melainkan juga pemukiman, kawasan dan kota. Akan lebih bermakna dan bernas jika fotografi arsitektur memvisualisasikan keberadaan karya arsitektur dalam kehidupan nyata sehari-hari.
Makasih sharing nya bang ^^
March 7, 2011 at 9:06 AM
Sama2 š
March 7, 2011 at 4:06 PM
Makasih sharing nya bang ^^
March 7, 2011 at 9:06 AM
Makasi bg share nya… Mantab n bermanfaat…
March 7, 2011 at 10:48 AM
Thanks juga
March 7, 2011 at 4:06 PM
terimakasih sebelumnya beb, eh bang
gelar tikar, smoga next ada tulisan yg bahas tips fotografri arsitektur š
March 7, 2011 at 12:07 PM
He he he… nanti kita lanjut
March 7, 2011 at 4:08 PM
mangstab bih..
March 7, 2011 at 1:15 PM
Terimakasih
March 7, 2011 at 4:08 PM
sip sharenya mas
March 7, 2011 at 4:38 PM
Terimakasih, Bung
March 8, 2011 at 11:45 AM
thank’s om bwt bagi2 ilmu nya š
March 8, 2011 at 4:13 PM
Sama2, Bung
March 8, 2011 at 10:36 PM
Ciamix foto-fotonya… unyu-unyu ilmu nya… makasih Bos…
March 8, 2011 at 5:11 PM
He he he… unyu-unyu…
March 8, 2011 at 10:36 PM
We want more, hehe
thx for sharing Bang
March 8, 2011 at 6:34 PM
Stay tune terus di sini
March 8, 2011 at 10:36 PM
keren banget dah fotonya, nice sharing n info
Hope to be like you someday
March 8, 2011 at 7:09 PM
thanks sharingnya….
kapan ya kira2 bisa spt abang yg satu ini….??
š
March 8, 2011 at 8:03 PM
Terimakasih, Bung
Amin
March 8, 2011 at 10:37 PM
maaf ingin memberi masukan saja, foto yang bagian pertama.
Golf Avenue – Citraland Surabaya. Photo by Kristupa Saragih
.. rasanya hasilnya kurang real – terlalu distorsi dan melayang2 bagaimana gitu?
September 21, 2011 at 5:55 PM
mantab tuhc foto2nya…ple filter apa neh kok langitnya bisa biru bening gtu..trs tonal yang ditimbulkan jugat erksan natural (foto paling bawah)
February 12, 2012 at 12:41 PM
maaf sebelumnya ,untuk fotografi arsitektur saya beranggapan ini fotografi spesial,jadi tidak semudah dari apa yang sering orang bilang foto gedung gedung sudah menjadi fotografer arsitektur,dan yang tidak kalah penting,konsumen nya adalah masyarakat awam
atau umum .
yang paling utama,kita harus tahu betul tentang apa itu arsitektur,bukan hanya fisik gedung
nya tapi menyeluruh,atau kita harus mengenal medannya yang akan kita foto,bagaimana kita mau foto tidak tahu medannya,bukan bentuk bangunannya saja ,ruang dalam, hubungan ruang serta istilah2 arsitrktur lainnya yang membuat bengunan tersebut menjadi indah .
selanjutnya ,sudah mengenal medannya,senjata apa yang akan dipakai,dengan kata lain lensa apa dan kamera apa yang tepat untuk memotretnya.
kalau dahulu fotografer memakai kamera view dengan lensa yang bisa digeser,di dongakan,diputar yang menginginkan hasil yang sempurna artinya mendekati bentuk bangunan aslinyadan masih memakai film positif maupun negafif,tapi sekarang jarang fotografer menggunakannya ,karena sulit mendapatkan filmnya ,untuk era digital yang sudah canggih ini lensa, kamera dan komputer sudah satu paket,
untuk pruduk cannon lensanya TSE 24 [ till dan shift] dengan paket kamera EOS 5 , 1 , 2 ,3, full frane,
untuk produk nikon,dengan lensa P C [perspektif corection].
Ini dibuat untuk mangkoreksi kasalahan titik fokus dalam kamera,sehingga kasalahan yang mengakibatkan trjadinya distorsi pada hasil pemotretan. dengan menaikann titik fokus pada kamera.
Yang tidak kalah penting adalah penerangan,kerena objek yang difoto akan hidup dan sangat menarik bila memakai penerangan yang benar,meskipun memakan unsur penerangan yang maksimal untuk objek ruang luar ,lebih lagi untuk ruang dalam.
unsur 2 penerangn tersebut ,penerangan alami,penerangan seadanya dan penerangan
buatan/dengan lampu studio.
February 13, 2014 at 10:58 PM
Bpk Kristupa domisili dimana ya?
Mau nanya jasa fotografer arsitektur utk di sby ada g ya?
January 4, 2017 at 4:29 AM